Rabu, 23 Oktober 2013

dunia otomotif modifikasi motor

Valve System

Katup dan mekanismenya berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya gas baru dan gas bekas sesuai dengan ( FO ) firing ordernya. Untuk motor 4 tak selalu dilengkapi dengan intake valve ( katup isap ) dan exhaust valve ( katup buang ), setiap satu proses masing – masing katup akan membuka dan menutup satu kali. Dengan demikian maka perbandingan putaran antara camshaft dengan crankshaft adalah 1 : 2 atau 2 kali putaran crankshaft, 1 kali putaran camshaft.
Mekanisme katup yag digunakan pada pertemuan praktek kali ini adalah mekanisme katup OHV ( Overhead Valve ) yang menggunakan hubungan dengan rantai ( timing chain ). Adapun kontruksinya adalah sebagai berikut :
1.      Prinsip kerja
Pada dasarnya mekanisme katup bekerja karena berputarnya poros engkol yang memutarkan poros cam melalui hubungan timing, dalam hal ini menggunakan hubungan rantai ( timing chain ). Poros cam yang berputar akan menggerakkan katup melalui tappet dan push rod lalu ke roker arm dan menuju kekatup ( isap dan buang ) sesuai dengan firing ordernya. Mekanisme katup ini akan meneruskan kerja dari karburator yaitu pendistribusian campuran bahan bakar dan udara menuju ruang bakar.
  1. 2.      Komponen – komponen utama.
Komponen – komponen utama mekanisme katup meliputi :
  1. Katup ( valve )
Katup isap dan katup buang dibuat dari bahan yang tahan panas seperti nickel steel chrom, sehingga tidak mencair pada saat terjadi pembakaran pada silinder. Diameter daun katp isap lebih besar dibandingkan dengan katup buang. Karena gas yang masuk kedalam silinder melalui katup isap. Sedangkan gas pembakaran keluar melalui katup buang. Hal ini memungkinkan supaya volume efisiensi dapat meningkat.
  1. Pegas katup ( valve spring )
Pegas katup berfungsi sebagai pengembali katup pada posisi menutup setelah membuka dan merapatkannya kembali dengan valve seat sehingga kompresi tidak bocor. Umumnya setiap katup dilengkapi satu pegas, tetapi ada juga yang menggunakan dua pegas untuk dua katup.
  1. Rocker arm ( lengan penumbuk katup )
Rocker arm berfungsi untuk mengungkit katup agar membuka, rocker arm digerakkan langsung oleh camshaft ( untuk jenis SOHC dan DOHC ), tetapi ada juga yang melalui tappet ( valve lifter ) yang diteruskan melalui push rod untuk jenis ( OHV ).
  1. Tappet dan push rod
Push rod berfungsi untuk merubah gerakan berpurat camshaft menjadi gerakan naik turun yang selanjutnya dapat digerakkan rocker arm. Tappet dan push rod hanya digunakan pada jenis engine OHV.
  1. Poros cam ( Camshaft )
Camshaft digerakan oleh Crankshaft dengan perbandingan putaran 1 : 2 camshaft ini selanjutnya berfungsi untuk mengatur pembukaan dan penutupan kedua valve sesuai dengan firing ordernya.

Bagian-Bagian System Power Steering (hidroulis tipe rack and pinion)

Sistem  power  steering  konstruksinya  tidak  jauh  beda  dengan  sistem kemudi  manual  dengan  komponen  steering  wheel  (roda  kemudi),  Steering column  (batang  kemudi)  dan  steering  linkage,  hanya  ditambah  mekanis hidrolis  yang  bertujuan  membantu  mendorong  piston  pada  power  silinder. Untuk   tipe   rack   and   pinion   ini   mempunyai   komponen-komponen   yang penting yaitu gear housing, power silinder, control valve dan vane  pump
1).   Gear Housing.
Gear housing pada power steering  menggunakan roda gigi tipe rack and  pinion.  Dimana  steering  pinion  bagian  ujung  pada  poros  utama kemudi bersinggungan dengan steering rack, sehingga pada saat steering wheel  diputar  dan  diikuti  shaft  pinion  akan  menggerakkan  steering  rack kekiri atau kekanan. Gerakan steering rack diteruskan rack end dan tie rod end keroda depan kiri dan kanan.
Roda gigi rack and pinion mempunyai keuntungan sebagai berikut :
  1. Konstruksinya  sederhana,  ringan  karena  gear  box  kecil,  rack end sebagai steering linkage
  2. Gigi reduksinya lebih besar maka momen untuk menggerakkan roda lebih ringan.
  3. Persinggungan   giginya   langsung   sehingga   respon pengemudian sangat tajam.
  4. Rakitan steering tertutup sehingga tidak memerlukan perawatan.
2).   Power Silinder.
Power  silinder  adalah  tempat  piston  bekerja  dan  ditempatkan  pada rack, rack bergerak karena tekanan minyak yang dihasilkan oleh tekanan vane pump yang bekerja pada power piston. Kebocoraan minyak dicegah oil  seal  pada  kedua  ruangan  silinder  dan bagian  ujung  power  cylinder juga  dicegah  oil  seal  untuk  mencegah  kebocoran  fluida.  Minyak  yang digunakan dextron dengan SAE 10. Steering wheel dihubungkan dengan steering main shaft untuk menggerakkan control valve. Pada saat steering wheel dalam posisi lurus control valve pada posisi netral  sehingga  minyak  dari  vane  pump  tidak  bekerja  dikedua  ruangan tetapi dialirkan ke reservoir tank. Jika steering wheel diputar  kesalah satu arah,  maka  control  valve merubah  saluran  fluida  sehingga  vane  pump bekerja  kesalah  satu  ruangan  dan  minyak  pada  salah  satu  ruangan  akan kembali ke reservoir tank.
Tipe  rack  and  pinion  yang  mengatur  perubahan  saluran  ada  dua macam alat, yaitu spool valve dan rotary valve. Pada masing-masing jenis terdapat torsion bar yang terletak diantara control valve dan pinion.
Bekerjanya control valve tergantung besarnya puntiran yang diterima torsion  bar.  Pada  saat  tidak  ada  tekanan  minyak,  torsion  bar  berputar sampai  titik  tertentu  sehingga  control  shaft  stopper  langsung  memutar pinion   dan   menggerakan   rack,   seperti   pada   sistem   kemudi   manual (Toyota, 1994 : 63).
3).   Katup Rotary.
Arah aliran minyak dari pompa ditentukan oleh control valve (rotary valve)  yang  ada  dalam  rumah  gigi  (gear  housing).  Control  valve  shaft yang menerima momen       dari         steering  wheel     dengan  pinion     gear  dihubungkan oleh pasak dan berputar bersama-sama. Bila  tidak  ada  tekanan  minyak  dari  vane  pump,  torsion  bar  akan terpuntir               sepenuhnya. Control valve              shaft       dengan  pinion gear berhubungan   dengan   stopper,   sehingga   momen   dari   control   valve diteruskan langsung ke pinion gear (Toyota 1994 : 64).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar