Sabtu, 26 Oktober 2013

Kawasaki Binter Merzy,



David Djiwang sempat kecewa ketika pertama modif Binter Merzy jebolan 33 tahun silam ini di pulau Jawa. Ditambah lagi, ongkos yang dikeluarkan pun tidak sebanding dengan hasilnya. “Jauh-jauh kirim, tapi hasilnya jauh dari yang diharapkan,” buka David, sapaan gaul warga asli Tana Toraja, Sulawesi Selatan itu.

Tak lama setelah itu, lewat akun jejaring sosial, David lantas berkenalan dengan Yudi Satria yang punggawa Ape Motorcycle (AM), Cirebon, Jawa Barat. Setelah melihat beragam karya modifikasi yang dihasilkan Yudi, David pun kepincut untuk merestorasi ulang tampilan Merzy.

“Ubahan yang diminta David, mengacu ke ol skool. Namun saya kasih masukkan untuk fokus konsep traditional choppers, guna memperkuat image klasiknya. Karena David suka motor bertema jadul,” ungkap Yuza, panggilan gaul modifikator berambut gondrong ini.

Demi mengejar konsep, Binter Merzy hanya terpakai mesin saja. Mulai dari rangka hingga kaki-kaki, dibikin ulang. Sebagian besar material yang digunakan, mengandalkan selongsong pipa seamless untuk dijadikan frame.

Menurut Yuza, ada dua ukuran pipa yang dijadikan patokan ketebalan di bagian rangka. “Sub frame sekitar 3/4 inci, sedangkan main frame 1,5 inci. Itu memang sudah menjadi ukuran yang pas, dan dijamin kuat dalam menopang semua bebannya,” urai Yuza, yang buka gerai di Jl. Perjuangan No. 70, Cirebon, Jawa Barat. (motorplus-online.com)

1 komentar:

  1. wahh kaya sepeda, desain'a keren tuh klasik banget kalo buat dipake jalan..
    back gan :D
    http://ikubarunovryan.blogspot.com/

    BalasHapus